Thursday 27 August 2015

Kebudayaan Indramayu

Penduduk Indramayu merupakan campuran antara sunda dan jawa. Sehingga budaya yang tumbuh dan berkembang merupakan bentuk implementasi ekspresi masyarakat setempat yang di pengurhi kebudayaan jawa dan sunda. Sehingga bentuk kebuayaan merupakan akulturasi dari kedua kebudayaan tersebut. Bahkan beberapa kebudayaan di indramayu tidak jauh berbeda dengan kebudayaan Cirebon tari topen dan sintren.Adapun bentuk kebudayaan Indramayu antara lain :

1. Sandiwara



Hampir mirip dengan seni pertunjukan ketoprak yang ada di daerah Jawa Tengah dan Timur. Di Indramayu pun ada seno drama yang sebagian besar mengisahkan tentang legenda dan sejarah. Adalah sebuah pertunjukan [entas sebuah cerita atau disebut lakon dalam bahasa jawa. Sebuah sandiwara bisa berdasarkan skenario atau tidak. Apabila tidak, maka semuanya di pentaskan secara spontan dengan banyak impovisasi.

2.  Nadran



Upacara ini merupakan sebuah cerminan dari sebuah hubungan dengan Sang Pencipta, dengan berupa ungkapan rasa syukur akan hasil ikan dan mengharapkan akan meningkatnya hasil di masa mendatang, serta di jauhkan dari bencana dan mara bahaya dalam mencari nafkah di laut. Umumnya upacara adat Nadran ini diselenggarakan antara bulan Oktober sampai Desember di Pantai Eretan, Dadap,Karangsong, Limbangan, Glayem, Bugel dan Ujung Gebang.

3. Ngarot




Upacara ini sudah ada sejak abad 16 dan sampai sekarang masih di selenggarakan, terutama oleh masyarakat desa di Kecamatan Lelea setiap menjelang penggarapan sawah. Upacara ini dilaksanakan agar mendapat hasil pertanian yang melimpah dan upacara adat ini dilaksanak pada hari rabu, minggu ke empat bulan November, dimana pesertanya adalah para muda-mudi dengan kostum yang khas dan aksesoris yang gemerlap. Dan juga di anjurkan untuk pesertanya pemuda pemudi yang masih perawan dan perjaka

4. Sedekah Bumi



Adalah upacara yang dilaksanakan pleh petano pada saat akan turun menggarap sawahnya. Biasanya dilakukan pada awal musim hujan, yaitu sekitar Oktober sampai Desember. Upacara ini biasanya dimulai dari berkumpulnya masyarakat disuatu tempat dilakukan doa bersama dan setelah itu dilaksanakan upacara adat.

5. Tarling



Tarling merupakan seni musik dan lagu yang awalnya ditampilkan dalam bentuk nyanyian (kiser) yang diiringi oleh gitar dan suling saja. Sejalan dengan perkembangan zaman, kesenian Tarling di lengkapi dengan alat-alat musik yang modern. Kendati demikian, Tarling Klasik masih banyak di minati oleh wisatawan. Salah satu maestro tarling klasik yang sangat terkenal di Indramayu adalah Almh. HJ. Dariyah dengan grup Cahaya Muda yang di pimpinnya.

6. Wayang Golek Cepak



Selain wayang kulit, Indramayu juga memiliki wayang golek cepak, yang merupakan bagian dari wayang purwa. Yang membedakan wayang ini dengan wayang lainnya adalah lakon dan alur cerita, bentuk dan rupa tokohnya tidak di ambil dari pakem pewayangan.

7. Berokan



Ada pendapat bahawa kata Berokan berasal dari kata "barokahan" (keselamatan). Namun nampaknya keterangan tersebut hanya sebuah kirata (bahasa sunda, yang artinya dikira-kira namun nampak nyata), sebuah gejala yang umum terjadi di dalam penamaan jenis seni rakyat. Menurut yang diwariskan secara turun temurun di kalangan senimannya, bengberokan  adalah warisan Pangeran Korowelang atau Pangeran Mina, seorang penguasa laut Jawa di wilayah Cirebon dan Indramayu. Namin terdapat pula tuturan yang juga di wariskan dikalangan seniman berokan, bahwa berokan merupakan krasi Mbah Kuwu Pangeran Cakrabuana ketika menyebarkan syariat Islam ke wilayah Galuh sebgaimana dilakukan para wali, menggunakan pertunjukan sebagai media syiar islam. Ditujukan agar mudah diterima lingkungan budaya pada saat itu.

1 comment: