Monday 31 August 2015

Keindahan Wisata Kuningan

Kabpupaten Kuningan merupaka salah satu wilayah di daerah Jawa Barat. Dan juga merupakan bagian dari Wilayah Tiga Cirebon atau ciayumajakuning. Di Kuningan sendiri banyak sekali objek wisata uang sangat menarik, dan juga bisa di jadikan destinasi wisata ketika anda berkunjung kesini. Apa saja Objek Wisata di Kuningan tersebut?

1. Talaga Remis



salah satu sudut telaga remis

Talaga Remis adalah sebuah danau yang berlokasi di kaki gunung ciremai. Talaga Remais berada di desa Kadueala Kecamatan Mandirancan Kabupaten Kuningan, berjarak sekitar 37 km dari pusat kota Kuningan.

2. Taman Wisata Alam Linggarjati



Taman ini memiliki panorama alam yang indah dan udara yang sejuk dan segar. Tidak jauh dari taman wisata alam ini terdapat sebuah bangunan yang memiliki nilai sejarah, yaitu gedung tempat di adakannya perjanjian Linggarjati antara pemerintah Indonesia dan Pemerintah Belanda yang mempunyai daya tarik sendiri. Di taman ini anda dapat menikmati keindahan alam dan sekitarnya, seperti memancing dan berenang.

Lokasi Taman ini berada di Desa Linggarjati Kecamatn CIlimus Kabupaten Kuningan.

3. Waduk Darma



Pemandangan yang inda dan udara ang sejuk sangat cocok di jadikan sebagai tempat rekreasi keluarga libur atau waktu senggang lainnya.

4. Sumur Tujuh Cibulan



Di daerah ini terdapat sumur tujuh bulan yang merupakan tempat Petilasan Prabu Siliwangi yang di gunakan untuk bersuci ketika bersemedi dan juga merupakan salah satu tempat bersejarah dalam penyebaran Islam di Kuningan melalui kegiatan para wali songo.



Menurut cerita sesepuh atau Juru Kunci Cibulan, Cibulan berasal dari kata Cai Katimbulan atau dalam bahasa Indonesia berarti air yang timbul. Di setiap kolam renang Cibulan dihuni pula Ikan Kancra Bodas atau Ikan Dewa.

Jadi pengunjung yang berenang di Cibulan bisa langsung berinteraksi dengan Ikan Dewa berukuran kecil, sedang hingga besar. Di sini ukuran Ikan Dewa ada  sekitar 20 centimeter hingga 1 meter. Ikan Kancra Bodas atau Ikan Dewa adalah ikan yang dikeramatkan oleh warga Desa Manis Kidul, karena ikan ini memiliki keistimewaan.



Konon katanya menurut masyarakat sekitar dahulunya ikan ini adalah titisan dari prajurit Prabu Siliwangi yang membangkang dan tidak setia terhadap beliau. Ceritanya sih mereka di kutuk Prabu Siliwangi jadi Ikan Dewa, dari dulu sampai sekarang mitosnya jumlah Ikan Dewa tetap segitu, tidak bertambah atau pun berkurang. Jika ada yang mengambil atau menggangu ikan tersebut biasanya akan kena petaka

Selain kolam renang dengan ikan dewanya yang banyak dan jinak, di sudut barat pemandian ini juga terdapat tujuh sumber mata air yang dikeramatkan yang bernama Tujuh Sumur. Tujuh mata air ini berbentuk kolam-kolam kecil yang masing-masing mempunyai nama tersendiri, yaitu:

1. Sumur Kejayaan
2. Sumur Kemulyaan
3. Sumur Pengabulan
4. Sumur Cirancana
5. Sumur Cisadane
6. Sumur Kemudahan, dan
7. Sumur Keselamatan.

5. Lembah Cilengkrang



Lembah Cilengkrang merupakan objek wisata alam di Kuningan yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai. Tempat wisata ini lokasinya berbatasan dengan desa Pejambon, kecamatan Kertamulya Kabupaten Kuningan. Daya tarik Lembah Cilengkrang ini adalah pemandangan alam, bumi perkemahan, ari panas dan tentunya yang utama adalah air terjun.



6. Curug Putri




Curug Putri atau Curug Ciputri, tempat ini berlokasi di kawasan Bumi Perkemahan Palutungan, tepatnya di Kecamatan Cigugur. Curug Putri berada tidak jauh dari pusat kota Kuningan, dengan waktu tempuh sekitar 30 menit  anda sudah bisa sampai ke Curug Putri ini. Curug Putri memiliki tinggi sekitar 20 meter dan airnya berasal dari mata air di hutan Gunung Ciremai.

Sunday 30 August 2015

Tempat Wisata yang Wajib di Kunjungi Saat Anda Berlibur di Majalengka

1. Kebun Teh Cipasung



Objek wisata Kebun Teh Cipasung ini merupakan perkebunan teh yang memiliki pemandangan yang sangat indah dan asri. Suasana perkebunan teh memang selalu memberikan kesan yang hijau dan bisa menenangkan hati.

2. Curug Muara Jaya



Tempat wisata Curug Muara Jaya terletak di Desa Argamukti Kecamatan Argapura Kbupaten Majalengka. Berjarak sekitar 20 km dari kota Majalengka. Curug Muara Jaya menawarkan keindahan alam yang berupa air terjun dengan ketinggian sekitar 73 m. Disini juga seringkala di adakan upacara adat pareresan  yang biasa dilakukan ketika panen raya. Untuk memasuki wisata alam ini, anda cukup membayar tiket sebesar 4000 ribuah.

3. Curug Sawer



Sepeti halnya Curug Muara Jaya, tempat wisata Curug Sawer ini juga berupa air terjun yang berada di Desa Argalingga Kecamatan Argapura Majalengka. Curug Sawer ini sangat potensial bila dikembangkan sebagai wisata. Karena Curug Sawer mempunyai alam serta kondisi air yang masih jernih dan belum banyak terkontaminasi oleh kotoran sungai.

4. Curug Tonjong



Salah satu tempata wisata alam di Majalengka ini banyak di kunjungi para wisatawan. Objek wisata alam Curug Tonjong ini berlokasi di Desa Teja Kecamatan Rajagaluh Majalengka. Disini anda bisa melihat pemandangan air terjun yang sangat indah dan masih asri. Aliran sungainya disini cukup deras dengan adanya bebatuan di sepanjang sungai tersebut. Anda juga akan menjumpai jembatan bambu yang semakin menambah kesan alami dari curug tonjong.

5. Air Terjun Cibali




Tempat wisata di Majalengka memang sangat banyak berupa air terjun atau Curug. Salah satunya adalah Air terjun Cibali Majalengka. Wisata air terjun ini terletak di Desa Cikondang Kecamatan Cingambul Majalengka. Sama seperti tempat lainnya di Majalengka, tempat wisata ini juga terbilang masih alami, sehingga belum banyak wisatawan yang datang berkunjung ke tempat wisata ini. Tempat wisata air terjun Cibali ini biasanya banyak di kunjungi para pelajar dan kaum muda.

6. Panorama Cikebo



Panaroma Cikebo berada di Desa Tegal Sari Kecamatan Maja, dengan jarak tempuh sekitar 14 km dari pusat kota Majalengka. Objek dan daya tarik Panorama Cikebo memiliki pemandangan yang indah dan dapat dijadikan sebagai tempat untuk beristirahat dan tempat bakar jagung bagi pengunjung. Akses untuk meenuju lokasi wisata ini cukup baik karena berada di pinggir jalan dan dilalui angkutan umum. 

7. Curug Sempong





Curug sempong adalah salah satu curug yang berada di kabupaten Majalengka, curug ini kurang begitu terkenal, bahkan orang majalengka pun masing asing dengan curug sempong ini, curuh ini baru di resmikan sebagai objek wisata sekitar Agustus 2014.

Curug Sempong tak jauh dari kota yang tepatnya berada di desa sidamukti, kecamatan Majalengka.mungkin sekitar 2-4 KM dari pusat kota Majalengka. belum  adanya petunjuk arah yang jelas untuk menuju kesini menjadi sulit mencari lokasi ini, untuk mempermudah kita, lalui jalan yang sama seperti ke objek wisata paralayang majalengka, karena curug sempong berada di bawah tempat paralayang majalengka namun sedikit tersembunyi, jadi GPS manusia sangat diperlukan disini.akses yang baik sampai desa sidamukti  namun setelah dekat dengan curug kita harus melalui jalan tanah, bila hujan tiba harus hati-hati karena licin ! 


Setelah sampai pos curug,kita akan menemui pos pembayaran yang sederhana, kita dikenakan biaya masuk Rp. 5000.
kita masih harus berjalan sekitar 10 menit untuk menikmati curug Sempong ini.
kita bisa berenang disini dengan catatan harus hati-hati ya !!


8. Paralayang Gunung Panten




Selain Puncak Bogor dan Sumedang, Jawa  Barat punya spot paralayang lain yang tidak kalah menawan, salah satunya adalah Majalengka

Dari pusat kota Majalengka, kita harus berkendara sekitar empat kilometer lagi untuk menuju Gunung Panten. Tidak ada transportasi umum sehingga kita harus menyewa ojek untuk mengantar kita ke atas. Tenang saja, semua tukang ojek di Majalengka pasti tahu dimana Gunung Panten.

Jika kondisi cuaca dan angin sedang baik, Gunung Panten menjadi tempat yang asyik untuk melakukan olahraga udara seperti Paralayang dan Gantolle. Berbeda dengan Puncak Bogor yang sangat ramai lalu lintas di udaranya, Majalengka lebih traffic-less alias nggak macet jadinya kita bisa terbang cukup lama.




Yang paling menyenangkan terbang di Gunung Panten adalah pemandangannya. Jika kita datang pagi-pagi sekali, sekitar jam 6 atau 7 pagi (ini artinya kamu harus berangkat tengah malam dari tempatmu atau menginap di Majalengka satu malam sebelumnya), kita dapat melihat Gunung Ciremai menjulang tinggi, gagah serta kota Majalengka yang tertutup awan kabut.

9. Telaga Nila/Biru



Talaga Nila terletak di Desa Jerukleueut Kecamatan Sindangwangi. Telaga Nila tidak terlalu luas dan besar seperti Talaga Herang, talaga ini membentang memanjag utara-selatan dengan panjang kurang lebih 80 meter dan lebar kurang lebih 18-20 meter. Keunikan dan yang menjadi ciri khas dari telaga ini adalah warna air di telaga ini berwarna biru terkadang berwarna biru kehijauan. Air di telaga ini sangat jernih hingga dapat melihat dasar dari telaga. Ditambah dengan rimbunnya pepohonan semakin menambah asri dan betah berlama-lama menikmati Talaga Nila ini. Bila baraya jago berenang bisa mencoba berenang atau snorkling di telaga ini karena beberapa jenis ikan hidup di telaga ini.



Rute menuju Talaga Nila ini cukup mudah. Patokan utamanya adalah objek wisata Talaga Herang Sindangwangi, karena lokasi Talaga Nila berada di selatan dari Talaga Herang. Bila agan mencapai Talaga Herang dari arah Sindangwangi ikuti jalan ke arah timur Talaga Herang setelah keluar dari gapura Talaga herang ada pertigan pertama, belok kanan ke jalan yang menanjak, ikuti jalan tersebut lalu agan akan menemukan pertigaan yang didepannya terdapat lapangan sepakbola, ambil jalan ke sebalah kanan lalu ikuti jalan tersebut hingga agan dapat melihat sebuah telaga disebelah kiri dibalik rimbun pepohonan nah itu dia Talaga Nila, baraya bisa memarkirkan kendaraan agan (terutama motor) di sisi telaga dengan masuk di jalan setapak dekat saluran air Talaga Nila.





Nah, bagaimana? Apakah anda tertarik untuk berwisata ke Majalengka,. Selain panorama alam yang begitu mempesona dan sangat eksotis. Di Majalengkapun anda bisa menjadikan destinasi wisata yang begitu menarik.

Objek Wisata yang Wajib Anda Kunjungi Saat di Indramayu

1. Pulau Biawak




Pulau ini bisa ditempuh dengan perahu nelayan sekitar 4-5 jam, kecuali menggunakan perahu cepat yang bisa ditempuh sekitar 2 jam. Pulau Biawak sebagai objek wisata bahari dengan taman laut dan ikan hias yang indah serta trumbu karang yang asri. Pasir putih, tanaman bakau dan mangrove yang cukup lengkap jenisnya, koloni biawak dan menara mercusuar yang dibangun oleh ZN.Willlem pada tahun 1872 mempunyai daya tarik sendiri, trutama bagi wisatawan yang tertarik dengan bangunan-bangunan kuno. Aktivitas rekreasi yang dapat di lakukan di Pulau Biawak ini adalah, menyelam, memancing snorkling dan wisata petualangan. Pulau Biawak mempunyai luas 120 ha terletak 40 km sebelah utara kota Indramayu, yang dapat di jangkau dengan perahu nelayan. Selain Pulau Biawak ada Pualau Gosong yang berada disekitar Pulau Biawak.

2. Kolonni Kera Banjar Indramayu



Untuk anda yang senang melihat hewan kera, anda bisa datang ke tempat wisata Koloni Kera Banjar Indramayu. Disana terdapat puluhan kera yang konon katanya kera tersebut tidak pernah bertambah atau berkurang jumlahnya, yaitu 41 kera,

3. Pantai Tirtamaya Indramayu



Tempat wisata yang satu ini memang tidak terlalu indah, tetapi banyak juga wisatawan yang berkunjung ke pantai ini. Bahkan untuk menghabiskan akhir pekan mereka sering mengunjungi tempat ini. nda bisa berenang dan bermain pasir bersama keluarga. Banyak jajanan yang menawarkan berbagai jenis makanan khas Indramayu.

4. Pantai Eretan Indramayu



Pantai Eretan merupakan satu tempat wisata yang banyak di gunakan untuk peristirahatan orang yang sedang melakukan perjalanan. Seperti perjelanan ke Jakarta ataupun yang pulang dari Jakarta. Dengan adanya deretan rumah makan serta hutan mangrove yang membuat anda nyaman untuk beristirahat.

Saturday 29 August 2015

Kebudayaan Kuningan

Kuningan merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Jawa Barat, bertetanggaan dengan Kabupaten Cirebon. Kabupaten Kuningan terletak persis di sekitar kaki Gunung Ciremai yang merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat. Dengan ketinggian kurang lebih 3078 m di atas permukaan laut. Sebagai kabupatenyang terletak di bawah kaki gunung, Kuningan tentunya memiliki suasana udara yang cukup sejuk, dikelilingi oleh pemandangan indah dengan hamparan pesawahan. Sebagaimana daerah lain, Kuningan juga memiliki budaya-budaya asli daerahnya, seperti berikut ini :

1. Upacara Saren Taun



Saren Taun merupakan kata dalam bahasa sunda, yaitu saren  yang artinya serah, seserahan, atau menyerahkan, dan taun yang berarti tahun. Jadi Seren Taun bermakna serah terima tahun yang lalu ke tahun yang akan datang sebagai penggantinya. Dalam konteks kehidupan tradisi masyarakat sunda, seren taun merupakan wahana untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala hasil pertanian yang dilaksanakan pada tahun ini, seraya berharap hasil pertanian mereka akan meningkat di tahun yang akan datang,

Di Kuningan sendiri upacara ini biasanya di lakukan oleh penduduk desa Cigugur Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan, namun berdasarkan sumber ternyata upacara ini tidak hanya dilakukan di desa tersebut saja, melainkan juga dilakukan di Desa Ciptagelar, Cisolok Kabupaten Sukabumi. Selain itu juga dilakukan di Desa Pasir Eurih Bogor, Desa Kenekes Lebak Banten dan juga Kampung Naga Tasikmalaya.

2. Tari Buyung



Tari Buyung merupakan tarian khas masyarakat Cigugur Kabupaten Kuningan. Tari Buyung ini memiliki keterkaitan erat dengan upacara seren taun. Hal ini karena tarian ini merupakan tarian utama dalam upacara seren taun di Desa Cigugur Kuningan Jawa Barat. Tarian ini menceritakan tentang gadis-gadis desa Cigugur yang sedang mengambil air ke sungai.

3. Tari Cingcowong




Cingcowong pada zaman dulu merupakan salah satu upacara ritual untuk meminta hujan. Upacara ini dilakukan pada saat musim kemarau panjang. Tradisi awal Cingcowong atau upacara ritual ini dipercaya masyarakat, khususnya Kecamatan Luragung Kabupaten Kuningan. Setiap datang kemarau upacara ritual Cingcowong selalu dilaksanakan agar laha pertanian mereka terhindar dari kemarau dan segera turun hujan.

Saat ini untuk melestarikan Cingcowong, Dinas Pariwisata Kebudayaan Kabupaten Kuningan mencoba satu tarian ini ahar tidak menjadi punah. Pada pertunjukannya yaitu Cingcowong tidak lagi sebagai seni ritual, akan tetapi sudah dikembangkan dan diangkat menjadi seni pertunjukan dengan perkembangan zaman. Sampai sekarang tari Cingcowong berkembang dan sering ditampilkan pada acara-acara seremonial baik kebutuhan menyambut pemerintah ataupun hiburan lainnya.

4. Sapton dan Panahan Tradisional




Secara etimologi dan historis, bahwa kegiatan Sapton dan Panahan Tradisional adalah acara rutin setiap hari sabtu setelah kegiatan serba raga (sidang) yang dilaksanakan disekitar Istana Kerajaan Kajene (Kuningan), dan mempunyai makna yang dalam seperti, heroisme, ketangkasan berkuda dan panahan dalam bela negara serta kebersamaan antara pemerintah dan rakyatnya. Dalam upaya promosi kepariwisataan daerah dan pelestarian nilai-nilai budaya tradisional daerah serta memeriahkan hari jadi Kuningan. Setiap tahun pada bulan september di selenggarakan Septonan dan Panahan Tradisional.

5. Kawin Cai



Upacara adata Kawin Cai  merupakan tradisi Desa Babakan Mulya Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan untuk memohon air (hujan) untuk mengairi pertanian. Upacara kawin cai ini di laksanakn apabila terjadi kemarau berkepanjangan atau sangat sulit mendapatkan air antar bulan september. Dengan mengambil lokasi disumber mata air telaga balong Tirta Yarta pada malam jum'at Kliwon, pada pelaksanaannya selain dihadiri dan diikuti oleh pamong desa. Tokoh masyarakat desa setempat juga oleh masyarkat desa tetangga yang lahan pertaniannya terairi dari sumber mata air telaga/ balong Tirta Yarta. Selain berdoa, sesepuh desa mencampurkan air yang diambil dari mata air telaga Tirta Yarta dengan mata air Cikembulan (Cibulan). Ini lah yang dipake upacara ada Kawin Cai oleh masyarakat setempat yang intinya mengambul barokah dari dua sumber mata air tersebut.

6. Sintren

Sintren di daerah Kuningan ini tidak berbeda dengan dengan sintren yang ada di Cirebon. Di karenakan sejak tahun 1930 Sintren di bawa dari daerah Pesisir CIrebon oleh orang-orang urbanisasi dalam rangka buruh menuai padi pada musim panen di Kecamatan Cibinong. (baca juga : kesenian cirebon)

7. Calung



Seni Calung adalah bentuk kesenian yang tumbuh dan berkembang di masyarakat tatar sunda, Kabupaten Kuningan.. Yang memiliki sumber daya alam dan sumber wisata budaya yang melimpah. Dalam perkembangannya seni calung terbagi kedalam dua jenis :

1. Seni Calung Tradisional
2. Seni Calung Modern

Seni Calung tradisional adalah seni Calung dengan memakai alat atau waditra yang masih sederhana. Sedangkan Seni Calung Modern adalah seni Calung yang sudah dimodifikasi baik dari waditra yang ada atau adanya penambahan waditra baru (modern) seperti : gitar, keyboard, dll.

Di masa sekarang, karena tuntutan mengikuti perkembangan zaman, pentas seni Calung harus dapat menyajikan sebuah seni pertunjukan yang kreatif dan inofatif. Sehingga pesan yang akan disampaikan menjadi komunikatif.

Friday 28 August 2015

Kebudayaan Majalengka

1. Sampyong


Sampyong adalah permainan rakyat majalengka pada tahun 1960-an di daerah Cibodas. Akan tetapi dahulu
permainan ini dikenal dengan nama Ujungan. Ujungan termasuk permainan ketangkasan dan kekuatan memukul dan dipukul.

Permainan ini terdiri dari 2 orang dan dipimpin wasit yang disebut Maladang. Pemain harus menggunakan teregos atau balaktual. Tapi karena permainan ini terlalu bebas, jadi dibuat beberapa peraturan. Nah, dari situ nama ujungan ditinggalkan, dan sekarang lebih popular dengan nama Sampyong yang artinya Sam berarti tiga dan pyong adalah pukulan. Sebagai penghormatan seni sampyong Mekar Pedesaan dari Simpeurem pernah mewakili Jawa Barat pada event pertunjukan seni di Bali.

2. Gaok



Gaok merupakan kesenian jenis mamaos (membaca teks) atau disebut juga wawacan,  dari kata wawar ka nu acan (memberi tahu kepada yang belum mengetahui), yang disuguhkan untuk keperluan ritual atau upacara adat ‘ngayun’ (acara seminggu kelahiran bayi). Kata gaok berasal dari kata “gorowok” artinya berteriak, karena gaok dibawakan dengan cara dinyanyikan dengan suara yang keras atau dengan nada tinggi.

Gaok dibawakan dengan cara memaparkan cerita babad tanpa iringan musik. Jika sekarang terdapat penambahan alat musik, itu hanya digunakan sebagai pembuka saja, tidak digunakan untuk mengiringi mamaos / gaok secara keseluruhan. Sering alat musik digunakan hanya sebagai jeda saja.

Berkembang di Majaléngka sejak masa peme-rintahan Pangéran Muhammad, yaitu pada abad ke-15. Diprediksi bahwa gaok merupakan media dakwah Islam sebelum masyarakat mengenal budaya baca. Kesenian ini mengalami sinkritisme antara nilai-nilai budaya etnis Sunda dengan budaya Islam yang datang dari Cirebon. Artinya ada pencampuran antara nilai budaya Sunda dengan nilai budaya Islam. Misalnya, pertunjukan dimulai dengan ucapan basmallah, namun bahasa yang digunakan kemudian adalah bahasa Sunda.

Tokoh yang berperan mengembangkan kesenian gaok antaranya adalah Sabda Wangsaharja sekitar tahun 1920-an. Beliau berdomisili di Kulur, Majaléngka.

3. Kuda Renggong



Kuda Renggong berkembang di Kabupaten Majalengka dari tahun 1950-an. Yang pada awalnya pertnjukan seni ini disiapkan untuk melayani pesta sunat. Sedangkan saat ini kesenian kuda Renggong bukan untuk pesta sunat saja, akan tetapi juga dupersiapkan untuk acara lain, seperti upacara hari besar, festival, dan menyambut tamu.

Dalam pertunjukan ini, sang kuda akan menari sambil berjalan dan ditambah dengan kemampuan atraksi pencak silat. Namun atraksi pencak silat dilakukan setelah kuda renggong melakukan arak-arakan keliling kampung sambil di tunggangi anak sunat. Pada saat arak-arakan pengantin sunat, masyarakat sekitar yang suka berjoget turut memeriahkan suasana berjoget didepan kuda dengan maksud menghibur pengantin sunat. Pengantin sunat yang manunggangi kuda pun didandani dengan pakaian gatotkaca sehingga tampak gagah.
Kesenian kuda renggong berkembang pesat dan tersebar hampir di semua Kecamatan di Majalengka. Menurut Arthur Nalan, makna simbolis kuda renggong adalah makna spiritual, makna interaksi makhluk Tuhan, teatrikal dan makna unversal.

Hingga saat ini tercatat ada 50 group kesenian kuda renggong di Majalengka



Sumber : http://www.majalengkakab.go.id/

Thursday 27 August 2015

Kebudayaan Indramayu

Penduduk Indramayu merupakan campuran antara sunda dan jawa. Sehingga budaya yang tumbuh dan berkembang merupakan bentuk implementasi ekspresi masyarakat setempat yang di pengurhi kebudayaan jawa dan sunda. Sehingga bentuk kebuayaan merupakan akulturasi dari kedua kebudayaan tersebut. Bahkan beberapa kebudayaan di indramayu tidak jauh berbeda dengan kebudayaan Cirebon tari topen dan sintren.Adapun bentuk kebudayaan Indramayu antara lain :

1. Sandiwara



Hampir mirip dengan seni pertunjukan ketoprak yang ada di daerah Jawa Tengah dan Timur. Di Indramayu pun ada seno drama yang sebagian besar mengisahkan tentang legenda dan sejarah. Adalah sebuah pertunjukan [entas sebuah cerita atau disebut lakon dalam bahasa jawa. Sebuah sandiwara bisa berdasarkan skenario atau tidak. Apabila tidak, maka semuanya di pentaskan secara spontan dengan banyak impovisasi.

2.  Nadran



Upacara ini merupakan sebuah cerminan dari sebuah hubungan dengan Sang Pencipta, dengan berupa ungkapan rasa syukur akan hasil ikan dan mengharapkan akan meningkatnya hasil di masa mendatang, serta di jauhkan dari bencana dan mara bahaya dalam mencari nafkah di laut. Umumnya upacara adat Nadran ini diselenggarakan antara bulan Oktober sampai Desember di Pantai Eretan, Dadap,Karangsong, Limbangan, Glayem, Bugel dan Ujung Gebang.

3. Ngarot




Upacara ini sudah ada sejak abad 16 dan sampai sekarang masih di selenggarakan, terutama oleh masyarakat desa di Kecamatan Lelea setiap menjelang penggarapan sawah. Upacara ini dilaksanakan agar mendapat hasil pertanian yang melimpah dan upacara adat ini dilaksanak pada hari rabu, minggu ke empat bulan November, dimana pesertanya adalah para muda-mudi dengan kostum yang khas dan aksesoris yang gemerlap. Dan juga di anjurkan untuk pesertanya pemuda pemudi yang masih perawan dan perjaka

4. Sedekah Bumi



Adalah upacara yang dilaksanakan pleh petano pada saat akan turun menggarap sawahnya. Biasanya dilakukan pada awal musim hujan, yaitu sekitar Oktober sampai Desember. Upacara ini biasanya dimulai dari berkumpulnya masyarakat disuatu tempat dilakukan doa bersama dan setelah itu dilaksanakan upacara adat.

5. Tarling



Tarling merupakan seni musik dan lagu yang awalnya ditampilkan dalam bentuk nyanyian (kiser) yang diiringi oleh gitar dan suling saja. Sejalan dengan perkembangan zaman, kesenian Tarling di lengkapi dengan alat-alat musik yang modern. Kendati demikian, Tarling Klasik masih banyak di minati oleh wisatawan. Salah satu maestro tarling klasik yang sangat terkenal di Indramayu adalah Almh. HJ. Dariyah dengan grup Cahaya Muda yang di pimpinnya.

6. Wayang Golek Cepak



Selain wayang kulit, Indramayu juga memiliki wayang golek cepak, yang merupakan bagian dari wayang purwa. Yang membedakan wayang ini dengan wayang lainnya adalah lakon dan alur cerita, bentuk dan rupa tokohnya tidak di ambil dari pakem pewayangan.

7. Berokan



Ada pendapat bahawa kata Berokan berasal dari kata "barokahan" (keselamatan). Namun nampaknya keterangan tersebut hanya sebuah kirata (bahasa sunda, yang artinya dikira-kira namun nampak nyata), sebuah gejala yang umum terjadi di dalam penamaan jenis seni rakyat. Menurut yang diwariskan secara turun temurun di kalangan senimannya, bengberokan  adalah warisan Pangeran Korowelang atau Pangeran Mina, seorang penguasa laut Jawa di wilayah Cirebon dan Indramayu. Namin terdapat pula tuturan yang juga di wariskan dikalangan seniman berokan, bahwa berokan merupakan krasi Mbah Kuwu Pangeran Cakrabuana ketika menyebarkan syariat Islam ke wilayah Galuh sebgaimana dilakukan para wali, menggunakan pertunjukan sebagai media syiar islam. Ditujukan agar mudah diterima lingkungan budaya pada saat itu.

Monday 24 August 2015

Transportasi Cirebon

Bagi anda yang sedang berkunjung ke Cirebon, untuk trasportasi di cirebon tidaklah sulit. Apa lagi jika anda memiliki kendaraan pribadi, bisa berkeliling berbagai tempat wisata di Cirebon dengan mudah. Bagi yang datang dengan kendaraan umum, banyak alternatif transportasi di kota Cirebon. Di antaranya becak, angkot, ojek dan taxi masih bisa gunakan untuk berkeliling.

Becak sendiri di kota Cirebon seperti raja angkutan, kareana anda bisa menjumpai di berbagai wilayah Kota Cirebon. Mungkin bagi saya ini adalah alternatif terbaik ketika anda berwisata ke Cirebon, karena dengan menggunakan becak anda bisa lebih santai menikmati kota Cirebon. Untuk tarif becak sendiri juga tergantung seberapa jauh anda menggunakan kendaraan tersebut. Dan juga bisa tawar menawar loh kawan.
Bahkan banyak juga Pariwisata mancanegara yang menggunakn becak ketika mereka berwisata ke Cirebon.






Untuk angkot juga merupaka salah satu transportasi kota Cirebon yang bisa anda temui dan juga bisa anda gunakan untuk berkeliling Cirebon. Walau pun anda tidak mengetahui daerah, anda bisa bertanya ke warga sekitar, tapi akan lebih baik jika anda kesasar, karena perjalanan anda akan lebih menyenangkan. Tenang saja kota Cirebon tidak terlalu besar, jadi jika anda tersasar dengan bertanya, warga setempat bisa memberi tahunya. Untuk tarif angkot sendiri tidak terlalu mahal, karena untuk jauh-dekat harga tetap sama.